Rabu, 04 Maret 2009

Ragukan


Asww
Meskipun tertarik untuk menduetkan tokohnya Hidayat Nur Wahid dengan Jusuf Kalla, PKS masih meragukan soliditas Partai Golkar. Kendati Ketua Umum DPP PG sudah menyatakan kesiapannya untuk dimajukan sebagai capres, PKS melihat suara pengurus PG di pusat masih belum satu.

Presiden PKS Tifatul Sembiring masih melihat suara di pusat PG masih terpecah-pecah antara yang mendukung JK, Sultan, maupun yang tetap menginginkan JK berduet dengan SBY. ''Secara mesin organisasi, Blok J (Jusuf Kalla) memang cukup bagus. Tapi dari sisi suara di pusat Partai Golkar, belum pasti,'' ujarnya saat diskusi di Kantor DPP PG di Jakarta, Selasa (3/3).

Sejauh ini, ujarnya, koalisi maupun duet capres dan cawapres antar parpol masih belum jelas. Semua masih menunggu hasil pemilu legislatif. Namun kemunculan Blok J dinilainya sebagai hal yang menarik. Apalagi ke depan persoalan ekonomi, martabat bansa, dan masalah lainnya makin besar. Diperlukan koalisi untuk mengatasi masalah-masalah berat itu.

Dengan kenyataan itu, menurut Tifatul, sulit bagi parpol untuk menggalang koalisi sebelum pileg. Mau tak mau, koalisi baru bisa ditentukan setelah perolehan suara masing-masing partai diketahui. ''Kalau sekarang ibarat membeli kucing dalam karung,'' katanya memberikan perumpamaan.

Menurut Tifatul, partainya bisa saja berkoalisi dengan PG atau PDIP. Pengalaman di pilkada, koalisi dengan banyak partai pernah dialami PKS. Ia yakin ditubuh PDIP maupun PG banyak terdapat tokoh-tokoh reformis yang siap sama-sama memajukan bangsa. ''Untuk Partai Golkar, secara institusi harus jelas, ada satu dukungan massa yang riil bekerja untuk itu (mendukung JK),'' imbuhnya.

Tifatul rupanya bercermin pada pengalaman 2004 ketika Wiranto maju sebagai capres dari PG. Ia melihat kader PG tidak total mendukung Wiranto yang maju setelah melalui konvensi. Apalagi sekarang muncul figur Sultan dan Akbar Tanjung yang siap menyaingi JK. ''Saya melihat masih belum satu suaranya di PG,

Tidak ada komentar: