Kamis, 30 April 2009

HNW


Asww.
Ketua MPR Hidayat Nurwahid mengingatkan masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pemilihan Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 agar jeli dalam menetukan pilihan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Demikian disampaikan Ketua MPR Hidayat Nurwahid saat melantik dua anggota Fraksi Partai Demokrat MPR, yaitu Nurhayati Ali Assegaf yang menggantikan Achmad Fauzi dan Neny R Marsi yang menggantikan Sarjan Tahir.

"Terkait dengan Pilpres 8 Juli 2009, dapat saya sampaikan bahwa kita sebagai pemilih, harus jeli dalam menentukan siapa capres yang kita pilih dengan harapan agar presiden yang terpilih nantinya mampu menentukan masa depan negeri ini," kata Nurwahid.

Nurwahid menyatakan, siapa pun presiden yang terpilih, harus didukung sepenuhnya. "Kita semua setuju bahwa pemimpin yang amanah dan berkomitmen dinilai sebagai faktor yang mendesak dan penting dalam menjaga masa depan Indonesia," katanya.

Syarat ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi presiden saja, namun juga bagi pemimpin bangsa di segala tingkatan. Berkaitan dengan hal ini, masyarakat Indonesia tentu saja akan setuju untuk memilih pemimpin yang amanah dan berkomitmen di segala bidang, baik bidang agama, sosial budaya, ekonomi, dan politik.

Hidayat Nurwahid menyatakan, di era demokrasi saat ini, masih banyak problematika bangsa yang perlu diselesaikan Bangsa Indonesia. Problematika mendasar yang dihadapi, antara lain, adalah tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, praktik korupsi yang kronis dan penegakan hukum yang lemah.

Disadari atau tidak, adanya kendala dalam penyelenggaraan ketatanegaraan lebih disebabkan belum dilaksanakannya peraturan perundangan tertinggi yang mengatur segala sendi kehidupan, yaitu UUD 1945, secara konsisten dan konsekuen oleh seluruh komponen bangsa.

Nurhayati merupakan Anggota DPR/MPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur V (Malang Raya). Nurhayati yang dilantik menjadi Anggota DPR pada akhir Januari 2009, menempati Komisi VI (bidang investasi dan perdagangan).

Sebelum diganti melalui Pergantian Antar waktu (PAW), Achmad Fauzi dikenal dengan pernyataan kontroversi karena mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Achmad Fauzi menjadi Anggota Komisi III (bidang hukum dan keamanan).

Nurhayati yang juga caleg Partai Demokrat untuk Dapil Malang Raya pada Pemilu 9 April 2009, dipastikan melanjutkan kiprahnya di parlemen untuk periode 2009-2014.

Sedangkan Neny R Marsi menggantikan Sarjan Tahir yang ditangkap KPK dan telah divonis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) karena terbukti menerima gratifikasi terkait pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api (Sumatera Selatan).ant/taq