Kamis, 23 April 2009

Hamas


Asww.

Khaled Misyal, Ketua Maktab Siyasi Harakah Muqawamah Al-Islamiyah (Gerakan Perlawanan Islam) HAMAS, Rabu (22/4), melakukan dialog tertutup melalui televisi “video-conference” dengan sejumlah anggota “House of Commons” Inggris. Dia menjawab atas beberapa permintaan penjelasan dan pertanyaan yang disampaikan para anggota House of Commons.

Dalam pidatonya Misy’al menjelaskan bahwa kesempatan untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah telah buntu dan satu-satunya pintu masuk adalah tekanan pada Israel. Dia menilai, mengabaikan masalah Palestina dan meninggalkannya tanpa solusi akan mengakibatkan ledakan situasi di kawasan ini.

Misy’al menuduh Israel mengosongkan semua proyek kompromi dan isinya. Dia menambahkan bahwa jalan untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah mengakhiri pendudukan dan memastikan orang Palestina berhak untuk menentukan nasibnya sendiri, memiliki kedaulatan peneguhan sebagai negara sebagaimana semua bangsa di dunia.

Dia menjelaskan bahwa perlawanan bagi HAMAS adalah sarana dan bukan tujuan. “Jika kami menemukan cara untuk mengakhiri penjajahan selain perlawanan, kami pasti telah menggunakannya,” tegasnya menjelaskan. Dia menyatakan bahwa HAMAS adalah gerakan kemerdekaan nasional dan berusaha untuk terbebas dari penjajahan dan memungkinkan orang Palestina hidup bebas dan mendapatkan hak-haknya yang sah.

Misy’al menegaskan bahwa penjajah Israel tidak akan mampu mengalahkan Palestina walaupun memiliki kekuatan militer. Dia mengatakan, “Israel lebih kuat dari kami. Namun kekuatan saja tidak menyelesaikan peperangan, Israel telah berupaya untuk menyelesaikan peperangan militer lebih dari satu kali, namun gagal.”

Dia menilai bahwa Eropa adalah “pemain penting” di kawasan. Eropa memiliki pengalaman dan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh yang lain. Dia menegaskan bahwa gerakannya menunggu “peranan positif” dari Eropa dalam menyelesaikan masalah Palestina. karena kebijakan luar negeri Amerika terhadap isu Palestina “belum berubah”.

Pidato ini menghadapi kesulitan teknis yang menghalangi selesainya dialog antara Misy’al dengan para anggota parlemen Inggris melalui televisi sirkuit tertutup. Ini adalah pertama kalinya Misy’al berbicara langsung dengan “House of Commons” Inggris. Meskipun dia telah menerima lebih dari satu kali oleh sejumlah anggota parlemen Inggris di Damaskus.

Acara ini terselenggara berkat peran salah seorang anggota parlemen Inggris, Clare Short, mantan menteri dalam pemerintahan Tony Blair dan mengundurkan diri sebagai protes invasi terhadap Irak pada tahun 2003. Penyelenggaraan dialog ini juga dibantu anggota parlemen dari Partai Demokratik Liberal, Lord Yohanes Alderdaes.

Wakil HAMAS di Damaskus Ali Barkah sebelumnya mengatakan bahwa pidato Abbas ini memiliki sejumlah indikasi, yang paling penting adalah bahwa “House of Commons” Inggris, mengakui Hamas sebagai gerakan kemerdekaan nasional dan bukan gerakan terorisme sebagaimana digambarkan sebagian pihak.

Dia mengatakan bahwa pidato Misy’al tersebut menegaskan kegagalan kebijakan Amerika yang mengisolasi gerakan setelah memenangi pemilu legislatif tahun 2006, yang memenangkan 60% kursi Dewan Legislatif Palestina.
Komunikasi yang terjadi hampir setiap hari antara Eropa dengan Hamas juga bukti bahwa gerakan ini adalah salah satu wakil yang sah dari rakyat Palestina.

Disebutkan bahwa Zionis Israel menyampaikan protes resmi kepada Inggris atas pidato Misy’al ini. Israel menyampaikan tuntutan kepada kantor perdana menteri, menteri luar negeri dan pimpinan parlemen di Inggris agar membatalkan inisiatif ini. Dengan dalih bahwa Misy’al adalah pemimpin “organisasi teroris yang mengerikan” menurut hukum Inggris dan Eropa. Sementara penyelenggaran inisiatif ini menilai mendengarkan langsung dari Misy’al adalah penting. Mereka berharap berharap hal ini akan meyakinkan Washington dan pemerintah-pemerintah Eropa untuk meninjau kembali kebijakan-nya terhadap Hamas. (seto)