Senin, 15 Juni 2009

DrFathiyakan

Syeikh Dr. Fathi Yakan, ulama yang dikenal sebagai inspirator gerakan dakwah meninggal dunia hari Sabtu kemarin

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raajiuun. Syeikh Dr. Fathi Yakan, Ketua Front Aksi Islam (IAF), Libanon dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu. Media setempat mengatakan, ia meninggal setelah dirawat dalam kondisi kritis.

Syeikh Fathi Yakan meninggal di Rumah Sakit di mana ia telah dirawat malam sebelumnya. Syeikh Fathi Yakan dilahirkan di sebelah utara kota Tripoli tahun 1933. Ia sempat bekerja di Libanon pada pertengahan tahun 1950-an dan kemudian menjadi pelopor dalam pembentukan gerakan Islam. Ulama yang produktif menulis ini sempat terpilih menjadi anggota pada tahun 1992.

Syeikh Yakan dikenal sebagai penulis dan pelopor gerakan Islam. Buku-bukunya menjadi inspirasi para dai, juru dakwah dan aktivis Islam. Bukunya ‘Ihdzaruu Al-Aids Al-Haraky (1989), ia menulis secara khusus kehancuran harakah (gerakan dakwah) di Libanon yang fenomenanya dirasakan hampir sama di beberapa negeri Muslim.

Buku-bukunya yang juga menjadi rujukan para aktivis. Diantaranya; Asas-Asas Islam, Komitmen Muslim Sejati, Robohnya Dakwah di Tangan Dai, Yang Berjatuhan di Jalan Da'wah, Membentuk Fikrah dan Visi Gerakan Islam, Prinsip-prinsip Gerakan Islam, Bahtera Penyelamat dalam Kehidupan Pendakwah, Islamic Movement: Problems and Prospectives, Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam dan Komitmen Muslim Sejati.

Pendiri majalah al-Aman ini pernah memimpin demo besar-besaran untuk menjatuhkan PM Fuad Siniora yang menjadi "kaki tangan" Amerika. Ia juga memberi dukungan pada Gerakan Hizbullah, Libanon untuk melawan Israel

Senin, 01 Juni 2009

JILBAB


Asww
Jakarta - Di tengah acara Silaturahmi Nasional, Partai Demokrat membagi-bagikan foto Ani Yudhoyono berjilbab. Tampilan Ani Yudhoyono dengan busana muslimah itu dinilai sebagai reaksi atas permintaan PKS sekaligus sebagai upaya menarik simpati pendukung.

"Saya kira itu (jilbab) terlalu reaktif. Artinya membuat secara Ibu Ani secara simbolik mengenakan jilbab. Tetapi itulah yang dilakukan sebagai sebuah strategi kampanye, semua calon pasti akan begitu," kata pengamat politik UGM Ari Sujito .
Selain dinilai reaktif, jilbab pada Ani Yudhoyono merupakan negosiasi antara Demokrat dengan PKS. Selain guna kepentingan publik, Ari meyakini Ani jilbaban adalah kepentingan PKS.

"Itu merupakan reaksi dan negosiasi, dimana kepentingan publik, dan kepentingan ke PKS. Sehingga hal itu muncul. Kalau memang dirasa menguntungkan, ya mereka (PD) mau melakukan itu," paparnya.

Ia mengatakan desakan-desakan internal PKS yang menginginkan istri SBY itu berjilbab. Desakan itu dianggap bukan diartikan SBY lemah dan tak berdaya didikte PKS.

"Kalau untuk kepentingan bersama, ya mungkin SBY tidak takut, karena SBY menilai itu menguntungkan dia juga," imbuhnya.

Ari mengatakan apapun strategi menjelang kampanye bukan soal jilbabnya yang diperdebatkan. Tapi kampanye harus menampilkan program dan visi misi pasangan itu.

"Bukan simbolik yang penting itu, tapi apa yang harus dikedepankan visi misi. Seharunya mereka lebih terbuka menerangkan program pasangan itu, itu lah tugas tim sukses," tandasnya. [ikl/ana]