Sabtu, 28 Februari 2009

Wawancara






Salah satu bagian dari jumpa pers dari Mahmud Az-Zahar (HAMAS) dan Azzam Al-Ahmad (Fatah)
Kairo-ikhwanonline.com

Gerakan HAMAS dan Fatah sepakat untuk melakukan penghentian secara menyeluruh akan prppaganda media, dan memberikan iklim yang positif dalam rilis yang terkait dengan tahanan politik di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Dalam jumpa pers yang dilakukan pada hari rabu sore kemarin di Kairo ditegaskan akan pentingnya pembebasan para tahanan sebelum dilakukan pertemuan dialog nasional yang komprehensif pada hari Kamis ini, untuk melanjutkan aksi pembebasan dari sisa tahanan, dan menghentikan penyalahgunaan kekuasaan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Keduanya juga mengumumkan pembentukan dua komite di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengontrol penyalahgunaan informasi, dan menangani isu tahanan politik dan penyalahgunaan nya secara menyeluruh, dan bekerja secara terus menerus untuk membebaskan tahanan sehingga dapat menutup file para tahanan dalam jangka waktu yang tidak melebihi pada akhir pertemuan dialog nasional.

Sebagaimana keduanya juga menegaskan akan tekadnya untuk menjamin keberhasilan dialog nasional yang komprehensif; untuk menjembatani kesenjangan dan mengakhiri perpecahan guna dapat menyelesaikan dan memenuhi hak-hak rakyat Palestina.

DR. Mahmud Zahar, salah satu pimpinan dari gerakan HAMAS menjelaskan bahwa jumlah tahanan di Tepi Barat yang berasal dari gerakan HAMAS mencapai lebih dari 400 tahanan, dan yang belum dibebaskan hingga sekarang ada 80 tahanan, dan beliau menekankan pentingnya penutupan file-file penangkapan bersamaan dengan berakhirnya dialog nasional.

Dia mengatakan bahwa gerakan HAMAS pada era sebelumnya tidak melihat sesuatu yang baru dalam perjanjian perdamaian, semua perjanjian terkait dengan keamanan dirubah dengan sendirinya oleh pihak Israel dan Presiden Palestina, tanpa mencapai sesuatu apapun dan tidak dapat mewujudkan hak-hak rakyat Palestina.

Zahar meminta untuk tidak mendahului kegiatan namun harus menunggu hasil komite yang akan megakomodir tuntutan sebagian besar faksi-faksi, yang akan menjawab semua pertanyaan yang dikemukakan tentang permasalahan Palestina, termasuk file pemerintahan yang akan datang.

Dan beliau juga menolak syarat-syarat yang disampaikan oleh Uni Eropa akan perlunya membentuk pemerintah persatuan nasional sebelum memberikan kontribusi dalam bentuk dana rekonstruksi terhadap Gaza, dan berkata: “Kami duduk di sini tidak untuk memenuhi keinginan pihak asing yang ingin memberikan bantuan untuk bangsa Palestina dengan berbagai macam syarat,” dan menambahkan: “Bahwa gerakan HAMAS datang untuk berpartisipasi dalam dialog sehingga dapat merekatkan keinginan dari bangsa Palestina “.

Beliau juga menegaskan bahwa HAMAS, selamanya tidak akan mengakui keberadaan entitas Zionist di Palestina apapun yang akan terjadi dan yang akan dihadapi, dan berkata: “Cukup bagi kami mereka telah berhasil menjatuhkan Abu Ammar dan batang pohon zaitun yang terus dipegangnya sepanjang masa hidupnya.”

Zahar menambahkan: “Dalam setiap pembicaraan yang kami lakukan, kami ingin dialog ini sukses, dan kami hadir di sini untuk memastikan keberhasilan kesepakatan ini, dan kondisi di sekitar kita saat ini lebih positif oleh karena itu harus bisa memanfaatkan kesempatan ini; baik dalam lingkup dunia Arab dan internasional.”

Adapun Azzam Al-Ahmad, berkata: Bahwa Hamas berdiri untuk meluruskan tindakan pemaksaan dari beberapa petinggi Fatah di Gaza, dan menegaskan bahwa keinginannya adalah memberikan jaminan yang kongkret bagi keberhasilan dialog dan cara menghadapi agresi.

Beliau juga menekankan bahwa saat ini sedang berlangsung kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional, dan akan ada undang-undang khusus untuk melakukan kerja sama dengan aparat keamanan, dan kerja terorganisir yang dilarang dalam perangkat keamanan.