Senin, 02 Februari 2009

MesirDibantuAS

Asww
Mesir Pasang Kamera dan Alat Sensor di Perbatasan Rafah
Mesir memasang sejumlah kamera dan alat penyensor gerak di sepanjang perbatasannya dengan Jalur Gaza. Sumber-sumber kemanan di Mesir mengatakan, alat-alat tersebut dipasang untuk mencegah penyelundupan senjata dari Mesir ke wilayah Palestina.

"Alarm dan kamera-kamera pemantau dipasang sejak pekan kemarin di perbatasan yang panjangnya sekitar 14 kilometer untuk mendeteksi aktivitas di terowongan-terowongan bawah tanah," kata seorang pejabat keamanan Mesir.

Pemasangan alat pemantau itu dilakukan Mesir dengan melibatkan para pakar teknologi dari negara AS, Prancis dan Jerman. "Kabel-kabel yang digunakan untuk mendeteksi terowongan dipasang di sepanjang perbatasan Mesir dan Gaza mulai dari selatan Rafah sampai pesisir pantai Mediterania," kata pejabat Mesir lainnya.

Pemasangan alat pemantau itu berkaitan tuduhan Israel bahwa telah terjadi penyelundupan senjata dari wilayah Mesir ke wilayah Palestina, menyusul agresi brutal pasukan Zionis Israel ke Jalur Gaza. Israel mendesak negara-negara sekutunya untuk mencegah dan menghentikan penyelundupan senjata itu.

Atas permintaan Israel, AS berkomitmen untuk memberikan dana bantuan senilai 32 juta dollar guna membeli alat deteksi dan menyediakan teknisi untuk memberikan bantuan teknis pemasangan alat tersebut. Sedangkan negara Prancis mengutus kapal frigatnya untuk melakukan patroli di sepanjang perairan Gaza guna membantu Israel mencegah penyelundupan senjata yang dituduhkannya pada Palestina.

Sementara bagi warga Palestina, terutama di wilayah Gaza, terpaksa membangun terowongan yang tembus ke Mesir untuk mendapatkan makanan, bahan bakar dan kebutuhan hidup lainnya yang tidak bisa mereka dapatkan setelah Israel memblokade Gaza selama satu tahun lebih. (ln/aby)

BahayaTerowonanDkatMasjidAqsha


Asww.
Ulama Palestina Ingatkan Bahaya Terowongan Israel Sekitar Masjid Al-Aqsa
Gaza – Infopalestina: Aosiasi ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam bahwa pekerjaan Israel menggali tanah di bawah Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerukan agar segera melakukan tindakan menyelamatkan dan membela masjid suci Al-Aqsha.

Asosiasi mengatakan dalam siaran pers yang salinannya diterima oleh Infopalestina pada Minggu kemarin (2/1) bahwa pihaknya melihat tindakan Israel terus menggali di sekitar masjid Al-Aqsha sebagai tindakan sangat berbahaya. Tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap pondasi Masjid Al-Aqsa. Sebab pagi ini sudah roboh sebagian sisinya di sekolah milik UNRWA di wilayah yang berdekatan dengan pintu Mughrabi. Insiden itu sendiri telah mengakibatkan 17 pelajar dari sekolah mengalami luka-luka sebagai akibat dari penggalian yang sedang berlangsung dalam membuat terowongan di bawah sekolah dan sampai ke tembok Barraq atau tembok ratapan Israel.

Mereka menegaskan penggalian itu mengindikasikan bahwa rencana jahat Israel sudah sangat berbahaya. Tidak mungkin didiamkan. Karenanya, masjid suci Masjid Al-Aqsa itu harus segera diselamatkan.

Asosiasi Ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan kewajiban mereka terhadap situs-situs suci Islam, khususnya Al-Aqsa mesjid. Asosiasi Ulama Palestina mengatakan, "Tidak ada kebaikan bagi umat terhadap tempat Isra Nabi Muhammad jika rencana jahat Israel meyahudikan kota Al-Quds berhasil diwujudkan. Karena tanda-tanda Islam akan hilang dengan dilakukan penggalian terowongan-terowongan. Apalagi ditambah penyitaan kartu identitas penduduk Palestina di kota Yerusalem dan memisahkan kota dengan dinding pemisah serta berbagai praktek brutal penjajah Islam.

Asosiasi Ulama mendesak ulama Islam di timur dan barat agar segera memainkan peran sebagaimananya yang harapkan, mereka harus meminta ampun kepada Allah dan menunaikan amanat mereka dengan cara menjelaskan kedudukan masjid Al-Aqsha dalam Islam dan kewajiban Muslim terhadapnya. (bn-bsyr)