Sabtu, 28 Februari 2009

Wawancara






Salah satu bagian dari jumpa pers dari Mahmud Az-Zahar (HAMAS) dan Azzam Al-Ahmad (Fatah)
Kairo-ikhwanonline.com

Gerakan HAMAS dan Fatah sepakat untuk melakukan penghentian secara menyeluruh akan prppaganda media, dan memberikan iklim yang positif dalam rilis yang terkait dengan tahanan politik di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Dalam jumpa pers yang dilakukan pada hari rabu sore kemarin di Kairo ditegaskan akan pentingnya pembebasan para tahanan sebelum dilakukan pertemuan dialog nasional yang komprehensif pada hari Kamis ini, untuk melanjutkan aksi pembebasan dari sisa tahanan, dan menghentikan penyalahgunaan kekuasaan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Keduanya juga mengumumkan pembentukan dua komite di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengontrol penyalahgunaan informasi, dan menangani isu tahanan politik dan penyalahgunaan nya secara menyeluruh, dan bekerja secara terus menerus untuk membebaskan tahanan sehingga dapat menutup file para tahanan dalam jangka waktu yang tidak melebihi pada akhir pertemuan dialog nasional.

Sebagaimana keduanya juga menegaskan akan tekadnya untuk menjamin keberhasilan dialog nasional yang komprehensif; untuk menjembatani kesenjangan dan mengakhiri perpecahan guna dapat menyelesaikan dan memenuhi hak-hak rakyat Palestina.

DR. Mahmud Zahar, salah satu pimpinan dari gerakan HAMAS menjelaskan bahwa jumlah tahanan di Tepi Barat yang berasal dari gerakan HAMAS mencapai lebih dari 400 tahanan, dan yang belum dibebaskan hingga sekarang ada 80 tahanan, dan beliau menekankan pentingnya penutupan file-file penangkapan bersamaan dengan berakhirnya dialog nasional.

Dia mengatakan bahwa gerakan HAMAS pada era sebelumnya tidak melihat sesuatu yang baru dalam perjanjian perdamaian, semua perjanjian terkait dengan keamanan dirubah dengan sendirinya oleh pihak Israel dan Presiden Palestina, tanpa mencapai sesuatu apapun dan tidak dapat mewujudkan hak-hak rakyat Palestina.

Zahar meminta untuk tidak mendahului kegiatan namun harus menunggu hasil komite yang akan megakomodir tuntutan sebagian besar faksi-faksi, yang akan menjawab semua pertanyaan yang dikemukakan tentang permasalahan Palestina, termasuk file pemerintahan yang akan datang.

Dan beliau juga menolak syarat-syarat yang disampaikan oleh Uni Eropa akan perlunya membentuk pemerintah persatuan nasional sebelum memberikan kontribusi dalam bentuk dana rekonstruksi terhadap Gaza, dan berkata: “Kami duduk di sini tidak untuk memenuhi keinginan pihak asing yang ingin memberikan bantuan untuk bangsa Palestina dengan berbagai macam syarat,” dan menambahkan: “Bahwa gerakan HAMAS datang untuk berpartisipasi dalam dialog sehingga dapat merekatkan keinginan dari bangsa Palestina “.

Beliau juga menegaskan bahwa HAMAS, selamanya tidak akan mengakui keberadaan entitas Zionist di Palestina apapun yang akan terjadi dan yang akan dihadapi, dan berkata: “Cukup bagi kami mereka telah berhasil menjatuhkan Abu Ammar dan batang pohon zaitun yang terus dipegangnya sepanjang masa hidupnya.”

Zahar menambahkan: “Dalam setiap pembicaraan yang kami lakukan, kami ingin dialog ini sukses, dan kami hadir di sini untuk memastikan keberhasilan kesepakatan ini, dan kondisi di sekitar kita saat ini lebih positif oleh karena itu harus bisa memanfaatkan kesempatan ini; baik dalam lingkup dunia Arab dan internasional.”

Adapun Azzam Al-Ahmad, berkata: Bahwa Hamas berdiri untuk meluruskan tindakan pemaksaan dari beberapa petinggi Fatah di Gaza, dan menegaskan bahwa keinginannya adalah memberikan jaminan yang kongkret bagi keberhasilan dialog dan cara menghadapi agresi.

Beliau juga menekankan bahwa saat ini sedang berlangsung kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional, dan akan ada undang-undang khusus untuk melakukan kerja sama dengan aparat keamanan, dan kerja terorganisir yang dilarang dalam perangkat keamanan.

Senin, 16 Februari 2009

Bantuan


Asww
Israel kembali membuka pintu perlintasan Karem Shalom di tenggara Gaza - untuk truk bantuan kemanusiaan pada hari minggu kemarin.

Sedangkan perlintasan Karni dan Nahal Oz akan di buka pada senin ini, kata seorang pejabat Israel.

Kepala komite barang bantuan, Raed Fatuh, kepada MNA mengatakan - kalau Israel hanya menginzinkan 130 truk untuk masuk, 79 diantaranya barang-barang milik UNRWA dan 41 truk lagi barang-barang komersil untuk sektor swasta dan 10 lainnya truk milik peternak.

Perlintasan Karni akan dibuka pada hari Senin - 70 truk untuk makanan ternak dan gandum akan masuk. (fq/mna)

Minggu, 15 Februari 2009

Pengakuan


Asww.

- As-Syawisy Abdul Hamid: Salim Pasha Zaki yang memberikan saya upah untuk melakukan operasi ini dan eksekusi di lakukan oleh Syalom

- Tugas saya adalah meghalau dan memukul orang-orang dengan senjata pecul, sehingga tidak ada orang yang bergabung dan kumpul dengan syeikh Hasan…

- Kami menerima upah dari raja 200 pound Mesir dan sebuah jam emas dan 300 pound Mesir untuk Syalom..

- Inggris mengetahui operasi pembunuhan ini, namun hanya 4 orang yang menjadi dalang dan otak pembunuhannya.

Diterbitkan dengan tulisan oleh Abdul Hamid Asy-syarqawi dan Khalid Afifi-ikhwanonline.com:

Penerjemah:

Abu Ahmad

_______

Ikhwanonline.com menerbitkan tulisan tentang pengakuan As-Syawisy Abdul Hamid Mahmud Abdullah, salah seorang tentara yang ekskusi proses pembunuhan Imam Syahid Hasan Al-Banna pada 60 tahun yang lalu, yang mana beliau menceritakannya dalam bentuk gambar dan suara -Audio visual-, Beliau menceritakan bagaimana kronologi pembunuhan Hasan Al-Banna yang dibiayai langsung oleh Mayor Jenderal Salim Zaki komisaris Kairo saat itu; yang mendapatkan biaya operasi pembunuhan dari Raja Farouk kepada beberapa orang bersenjata penjaga perbatasan Mesir, dan dia berkata bahwa orang yang melakukan eksekusi adalah teman-teman mereka yaitu Muhammad Al-Jazar yang terkenal dengan sebutan Muhammad Shalom, yang mendapatkan upah melalui Salim Pasha sebesar 300 Pound Mesir dan satu buah jam emas.

Pada awal pertemuan, Abdul Hamid Mahmud Abdullah menceritakan bahwa dirinya lahir pada tahun 1926, lalu mendaftar sebagai tentara perbatasan pada tanggal 3 Juli 1947, dan umurnya pada saat itu 18 tahun; dan dirinya terkejut dengan adanya pelatihan khusus di dalam satuan barisannya dan mendapat perintah langsung dari komandan penjaga perbatasan “Pasha”, sebuah perintah untuk membawa senjata “Pecut” bersama dengan rekan yang lainnya, dan tugas mereka adalah membubarkan orang-orang agar tidak masuk ke king Nazili Street (sekarang Ramses), sedangkan Muhammad Shalom ditugaskan membunuh Syeikh Hassan Al-Banna, dan ikut bersamanya Taufiq Said, sementara yang melakukan monitoring adalah Salim Zaki Pasha, Komisaris modal.

Abdul Hamid menceritakan, rincian peristiwa terjadi pada malam hari lebih dari 60 tahun yang lalu, dia berkata: waktu itu Kami turun dari mobil, dan bersama Kami, Taufiq Said dan Muhammad Shalom. Adapun Said dan Shalom bertugas memonitoring Syeikh Hassan Al-Banna, lalu keduanya shalat bersamanya di dalam masjid yang terletak di samping yayasan Pemuda Muslim, dan bersama syeikh Hasan Al-Banna ada satu orang, kemudian Shalom melakukan tugasnya dengan menembakkan senjata ke tubuh Syeikh Hassan Al-Banna dengan pistolnya sebanyak 6 kali, dan peristiwa tersebut dilakukan dalam tempo seperempat jam saja.

Abdul Hamid menambahkan bahwa dirinya bersih dari darah Syeikh Hassan Al-Banna, namun kejahatannya adalah bahwa beliau ditugaskan untuk menghalau dan memukul warga yang lain agar tidak melewati jalan tersebut dan berkerumun pada jasad Syeikh Hasan Al-Banna. dia menambahkan: “Saya terus terang memukul orang-orang dengan ”Pecut” sehingga berlari dari hadapan saya dan jika saya tidak pukul mereka maka mereka yang akan memukul atau membunuh kami.

Beliau menjelaskan bahwa dirinya dan kawan-kawan lainnya mendapatkan upah langsung dari Raja dalam tugas khusus ini, yang diberikan oleh Hussein Zaki Pasha, yaitu berupa uang sebesar 200 pound Mesir, dan ditambah dengan satu buah jam emas, sementara Shalom menerima upah sebesar 300 pound dan satu buah jam emas. Dia juga mengatakan; Pasha Salim Zaki Pasha memberitahu kami bahwa hal ini merupakan hadiah dari Raja, dan menegaskan bahwa mereka tidak perlu menemui raja. Saat itu mereka menganggap bahwa Salim Zaki Pasha adalah orang kedua setelah Raja Dan lebih kuat dari Perdana Menteri sendiri.

Selanjutnya, dalam tulisan ini kami sampaikan kepada pembaca pengakuannya secara tertulis, kesaksian akan kronologi pembunuhan Hasan Al-Banna, dan sebelumnya kami sampaikan kepada para pembaca bahwa As-Syawisy Abdul Hamid yang telah melakukan kesaksian darinya, berumur melebihi delapan puluh tahun, dan memiliki masalah pendengaran, karena itu semua pertanyaan diajukan secara tertulis sehingga dirinya dapat membaca kemudian menjawabnya:

Perkenalan: Nama saya adalah Abdul Hamid Mahmud Abdullah, lahir pada tahun 26 milady (1926-red) dan saya adalah orang pertama yang bergabung dalam ketentaraan Kerajaan Mesir yang bertugas di perbatasan, pertama kali saya bertugas pada tanggal 3-7-1947, waktu itu saya baru selesai dari latihan, masih fresh, baru keluar dan selesai dari latihan.

Tanya: Siapa yang memerintahkan Anda melakukan tugas ini? Dan siapa yang menjadi komandan langsung dalam tugas ini?

Jawab: Raja, dialah yang menugaskan langsung operasi ini, dan seluruhnya atas komando langsung dari Salim Zaki Pasha, dia adalah tangan kanannya Raja, adapun rincian kronologi nya adalah, ketika syeikh Hassan Al Banna keluar dari masjid yang terletak di samping jam’iyah Ikhwanul Muslimin (Asy-Syubbanul Muslimin) dan bersamanya Taufiq Said dan Muhammad Al-Jazzar (Muhammad Shalom) satu berjalan begini dan yang lainnya begini, lalu menembakkan senjata ke tubuh Hasan Al-Banna sebanyak 6 kali.

Tanya: Jadi Anda berada dimana sewaktu kejadian?

Jawab: Saya tidak tahu menahu masalah ini, tugas saya adalah menghalau orang-orang agar menjauh dari tempat kejadian, betul saya hanya menghalau orang-orang dengan senjata “pecut”, kemudian mereka lari dari saya dan saya pun pergi ke pintu, dan selain itu saya tidak tahu apa-apa, sementara yang pegang senjata adalah Muhammad Shalom.

Yang bertugas mengekskusi adalah Muhammad Shalom, tugas saya adalah menghalau orang, dan saya tidak berada di tempat penembakan, karena Salim Zaki hanya memberi saya senjata perbatasan dan dia menyuruh saya untuk menghalau dan membubarkan orang-orang.

Upah

Tanya: Apakah Anda mendapatkan upah dari operasi tersebut?

Jawab: Ya, Raja memberikan kepada setiap orang hadiah berupa satu buah jam dari emas dan uang sebesar 200 pound, sementara Shalom menerima 300 pound dan satu buah jam dari emas, pada saat itu saya masih muda, umur saya baru 18 tahun, sementara Salim Pasha yang memiliki peranan dan kendali, Mesir berada di tangan kekuasaan Salim Zaki, Komisaris Modal seluruhnya.

Tanya : Apakah Anda berjumpa dengan raja?

Jawab: Tidak.. saya tidak berjumpa siapa pun, semuanya ada pada kendali Salim Pasha.. dialah menjadi komando semua ini.

Tanya: Apakah Salim Pasha yang memerintahkan ini semua?

Jawab: Zaki lah yang memberikan semua perintah ini kepada Pasha. Dan Pasha memberikan kepada kami beberapa tugas; dia berkata kepada Muhammad: “Tembak dan kami akan berusaha menutupinya”. Cukup, kami tidak tahu apa-apa terhadap urusan ini, dan Pasha menyampaikan perintah kepada setiap orang langsung oleh dirinya sendiri, dan bagaimana Muhammad menembak nya, dia sampaikan kepada saya dengan pecut.

Tanya: Siapa yang dimaksud dengan Pasha?

Jawab: yang dimaksud dengan Pasha adalah direktur tentara perbatasan, saya tidak tahu persis namanya siapa, saya Cuma kenal dengan sebutan Pasha besar.

Tanya: Anda tidak menyesal melakukan kejahatan ini?

Jawab: Saya tidak tahu apa-apa masalah ini .. karena yang saya lakukan hanyalah menghalau orang-orang dengan pecut, dan saya shalat, saya pergi haji, saya tobat kepada Allah. Kesalahan saya hanyalah menghalau orang saja, saya tidak punya unta betina dan unta jantan (tidak lebih dari itu-red).

Tanya: Jadi siapa yang mesti dituduh?

Jawab: Terdakwa pertama adalah Mohammed Shalom yang melakukan penembakan langsung sebanyak dua kali bukan hanya sekali, dan saya hanya berlari, dan tugas saya adalah berlari di belakang orang-orang; karena saya khawatir mereka akan mengatakan kepada tentara perbatasan bahwa saya tidak berlari di belakang orang-orang.. seakan kelompok tersebut (jamaah Ikhwan-red) melakukan penembakan, membunuh orang-orang seperti minum air saja.

Tanya: Apakah setelah itu ambulans datang ke tempat kejadian?

Jawab: Ambulans datang setengah jam setelahnya

Setengah mengucapkan Syahadah

Tanya: Apa yang Anda lakukan setelah itu?

Jawab: Saya tidak tahu apa yang terjadi kecuali senjata pistol telah membunuh, kemudian saya masuk pintu gerbang .. saya buka topeng, lalu pakai jalabiyah (baju gamis) dan berlari sepanjang jalan.. kurang lebih seperempat jam dan tugas saya selesai.

Tanya: Apakah Anda yakin pada saat itu bahwa Syaikh Hassan Al-Banna telah mati?

Jawab: saya tidak tahu apakah dia sudah mati atau belum, hanya saja saya mendengar darinya mengucapkan syahadah, dia berkata: “La ilaaha Illallah” (Tidak ada Tuhan selain Allah), itu saja dan tidak mengucapkan: “Muhammad Rasulullah” (Muhammad itu adalah utusan Allah). Lalu saya bertanya kepada Shalom: “kenapa orang ini bersyahadat seperti itu?”, Ia berkata kepada saya: “Saya tidak tahu…sepertinya dia masih hidup, dan bicaranya banyak sekali setelah ditembak, dia belum mati saat berada di jalan tadi, namun dia telah meninggal saati berada di ambulans.. ditubuhnya terdapat 5 atau 6 peluru, dan tidak ada seorang pun yang membantunya”, dan jalanan saat itu seluruhnya sudah bersih; tidak ada seorang pun yang tahu, dan saya tinggal sendirian, saya saat itu berumur 18 tahun, dan tugas saya waktu itu hanya menghalau orang-orang .. itu saja tidak ada yang lainnya .. saya menghalau orang-orang agar tidak datang menghampiri tempat kejadian, dan saya dengan rekan saya memukul orang-orang.. Mereka berkata kepada saya, bubarkan jalanan, sedangkan yang bertugas mengekskusi adalah Muhammad Shalom, dan Salim Zaki dan Taufiq Said sebagai komandannya; keduanyalah yang melihat dan tahu betul kejadiannya.. sementara saya tidak tahu sama sekali..

Tanya: Apakah saat peristiwa terjadi ada orang lain?

Jawab: waktu itu jalanan gelap, dan toko-toko sudah pada tutup, dan lampu jalanan seluruhnya dimatikan, sedangkan yang ada di jalanan adalah jamaah Ikhwanul Muslimin itu sendiri yang dipukul, hanya ada dua toko yang masih buka, dan ada juga toko emas yang masih buka; sekitar dua atau tiga toko.

Tanya: Siapa yang lebih tahu dan bertanggung jawab terhadap operasi ini?

Jawab: Yang lebih tahu masalah ini ada tiga orang: Muhammad Al-Jazzar, Salim Zaki, Taufiq Said, sementara raja adalah bos besarnya; empat orang inilah yang mengetahui betul kejadiannya.. mereka berkata: Bunuh dia, karena telah banyak melakukan masalah di perbatasan dan membantah perintah raja. Empat orang inilah yang tahu persisi peristiwanya, dan Muhammad Al-Jazar, ketika dia masih hidup sangat dekat sekali, dan saat ini seluruh orang tersebut telah mati, sementara raja yang mulia, adalah bos besar kami.

Semua orang takut kepadanya, semua orang berada dalam kekuasaannya, dan Zaki berada di belakangnya langsung; dia bertemu dengan salah seorang warga dari Inggris, tidak ada manfaatnya bertanya kepadanya dan akhirnya datang yang kedua, kemudian yang ketiga, kemudian datang Salim Pasha, komisaris modal.

Tanya: Apakah Inggris memiliki andil dan kontribusi dalam peristiwa ini?

Jawab: Inggris saat itu menguasai Mesir, dengan tujuan apa yang disampaikan oleh Abdul Nasser .. tidak ada seorang yang berani mengatakan tiga tambah tiga berapa, dan mereka punya berita, dan mungkin wallahu a’lam, mereka menyampaikannya pada saat di perbatasan bahwa Pasha menerima berita untuk membunuh Hasan Al-Banna, dan yang lebih tahu masalah ini adalah Salim Zaki Pasha, dan semuanya telah meninggal pada tahun enam puluhan.

Dan Allah Maha Kuasa, yang telah memberikan kepada manusia hak mereka, Allah berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمْ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh”. (An-Nisa:78)

Salim Zaki mati karena kecelakaan saat tersentuh air dan air tersebut teraliri listrik.

Saya sampaikan kepada Anda bahwa satu-satunya kesalahan saya adalah menghalau dan membubarkan atau memukul orang-orang, namun kalau saya tidak memukul mereka, maka mereka yang akan bunuh saya seperti minum air; karena mereka itu adalah para pejabat Mesir.

Rabu, 11 Februari 2009

CariSyahid


Asww.
- “Saya berharap di penghujung usia saya, bisa pergi ke Gaza meskipun dengan kursi roda, saya bergabung dalam barisan pejuang kemerdekaan Palestina menentang penjajah Zionis Israel. Saya berada dibarisan depan, menembak musuh, kemudian Zionis Israel itu membalas dengan mengebom saya, saya meraih syahid di bumi Palestina.”

Ungkapan itulah yang meluncur dari lisan mulia Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Internasional ketika menyampaikan keinginannya dalam bergabung dengan barisan syuhada Palestina. Beliau juga menegaskan bahwa perlawanan, ketegaran, dan persatuan anak bangsa Palestina di tengah upaya memecah-belah menjadi unsur utama dalam meraih kemenangan.

Beliau mengungkapkan itu ketika menghadiri acara budaya rakyat di Ibu Kota Qatar, Doha, pada hari Rabu pekan lalu, dengan tema “Dan Gaza Menang”. Hadir dalam acara itu pemimpin Hamas, Khalid Misy’al.

“Penduduk Gaza telah memadukan antara iman dan persatuan, sehingga Allah swt. menyatukan hati mereka. Para agresor dan anteknya berupaya mencerai-beraikan persatuan bangsa Palestina dengan blokade. Mereka menginginkan dengan kondisi kesulitan hidup, warga Palestina protes terhadap Hamas. Namun bangsa Palestina lebih memilih persatuan dan tidak menyerah. Kekuatan penjajah telah habis dan mereka tidak pernah mendapatkan target dari apa yang mereka inginkan.”

Beliau menolak tudingan bahwa yang bertanggung jawab atas terbunuhnya ribuan warga Palestina adalah para pejuang perlawanan bangsa Palestina. Beliau katakan:

“Mati syahid adalah cita-cita… dan jangan kamu anggap syuhada Gaza itu mati.”

Sekali lagi beliau tegaskan bahwa jalan meraih kemerdekaan adalah dengan perlawanan. “Jika anda berharap mederka dalam setiap bentuk perlawanan, anda harus memiliki senjata untuk merealisasikan harapan tersebut. Dan segala bentuk perdamaian karena ketidakberdayaan, bukanlah perdamaian sejati.” Beliau menukil ayat suci Al Qur’an:

{فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَن يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ} محمد : 35،

“Janganlah kaliann merasa lemah dan mengajak berdamai atau menyerah, kalian adalah lebih mulia. Dan Allah bersama kalian dan sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan kerja-kerja kalian.” Muhammad:35

Beliau juga menambahkan bahwa kemenanngan Gaza baru kemenangan parsial, kita masih menunggu kemenangan sejati, yaitu dengan terbebaskannya negeri Palestina.”

Beliau juga mengucapkan terima kasih terhadap Amir Qatar, Syaikh Hamd bin Khalifah Aali Tsani yang menentang agresi Zionis Israel atas Gaza yang telah menelan 1415 syuhada dan 5450 luka-luka, serta berupaya menggalang persatuan pemimpin dunia Arab guna mendukung perjuangan Palestina. (it/ut)

Kamis, 05 Februari 2009

ISRAELBERTANGGUNGJAWABATASTEWASNYA


Asww.
الجيش الإسرائيلي يقر بمسؤوليته عن مقتل بنات "أبو العيش"


القصف الإسرائيلي المكثف على غزة خلف أكثر من 1300 قتيل و5400 جريح


القدس (CNN)-- بعد سلسلة من التحقيقات، أقر الجيش الإسرائيلي بمسؤوليته عن مقتل بنات الطبيب الفلسطيني المعروف، عز الدين أبو العيش، في قصف استهدف منزله بمخيم "جباليا" بقطاع غزة، منتصف الشهر الماضي.

وأثار مقتل بنات الدكتور أبو العيش، الذي يعمل كطبيب متنقل بين المستشفيات الفلسطينية والإسرائيلية، وهو ناشط سلام معروف، حالة من الغضب حتى في داخل إسرائيل، بعدما نقل التلفزيون الإسرائيلي مأساته إلى الشارع الإسرائيلي.

وقال الجيش الإسرائيلي في بيان له الأربعاء، إن "تحقيقات أُجريت على مختلف المستويات، بشأن الحادث الذي وقع بمنزل الدكتور عز الدين أبو العيش"، في 16 يناير/ كانون الثاني الماضي.

وأضاف البيان أن التحقيقات خلصت إلى أن "قذيفتين أطلقتهما إحدى دبابات الجيش الإسرائيلي، ما تسبب بمقتل البنات الثلاث للدكتور أبو العيش"، إلا أنه أشار إلى أن قتل هؤلاء الفتيات كان "غير متعمداً."

وتابع البيان أن قتل هؤلاء البنات جاء أثناء قيام وحدة تابعة للجيش الإسرائيلي باستهداف عدد من "المشتبه بهم" في الطابق العلوي لمنزل الدكتور أبو العيش، والذي لا يعرفه أفراد تلك القوة.

روابط ذات علاقة
إسرائيل تقتل قيادي بحماس وطائراتها تخترق أجواء مصر
أولمرت يطمئن قادة "عملية غزة" إزاء تهديد بمحاكمات دولية
وخلفت العملية العسكرية التي قام بها الجيش الإسرائيلي على قطاع غزة، تحت اسم "الرصاص المصبوب"، واستمرت لنحو 22 يوماً، أكثر من 1300 قتيل، بالإضافة إلى ما يزيد على 5400 جريح.

وفي روايته لمقتل بناته الثلاث، حسبما نقلتها فضائية "الجزيرة" القطرية، قال الطبيب الفلسطيني: "كنت ألف داخل البيت وابني محمد (6 أعوام) يعتلي كتفي، فيما يدفعني من الخلف ابني عبد الله (12عاماً)، وما إن غادرت غرفة البنات ودخلت الصالون، حتى سمعت دوي انفجار، وما هي لحظات حتى تكشفت المجزرة المهولة."

وأضاف أنه سارع للاطمئنان على بناته الست، وما لبث أن صعق وقد تحولت ثلاثة منهم أمام ناظريه إلى أشلاء وسط بركة دماء وغبار متصاعد، وبعد لحظات استهدف البيت بقذيفة ثانية جرحت آخرين من عائلته.

وتابع أبو العيش قائلاً: "صرت أصرخ كالمجنون، وكنت بشكل عفوي أبحث عن بيسان (20 عاماً) ابنتي البكر المدللة، متمنياً أن أجدها على قيد الحياة، قبل أن أعثر عليها جسداً ممزقاً."

وإلى جانب الابنة الكبرى بيسان، قُتلت أيضاً شقيقتيها ميار (15 عاماً) وآية (14 عاماً)، بالإضافة إلى ابنة عمهن نور (14 عاماً)، كما أُصيبت ابنتان أخريان من بنات الدكتور أبو العيش، بالإضافة إلى عدد آخر من أفراد العائلة.

وعن نقل التلفزيون الإسرائيلي لمأساته قال الطبيب الفلسطيني إنه لم يجد من يغيثه سوى هاتف مراسل القناة الإسرائيلية العاشرة لشؤون قطاع غزة، شلومي إلدار، الذي نقل صرخته في بث حي ومباشر.


كما نقل موقع الجزيرة عن إلدار قوله إنه نقل "صرخات ودموع أبو العيش بالبث الحي، ومن ثم متابعتها بوسائل إعلام أخرى، أحرجت إسرائيل وزعزعت ثقة الإسرائيليين بالحرب على غزة."

وقال المراسل الإسرائيلي إن واقعة قصف منزل الدكتور أبو العيش "وضعتهم (قادة الجيش الإسرائيلي) أمام المرآة عراة."

Rabu, 04 Februari 2009

KESUNNGGUHANKAIROTERKENDALAZIONIS


حماس: جهود "القاهرة" تصطدم بالتعنُّت الصهيوني

[09:28مكة المكرمة ] [05/02/2009]


محمد نصر عضو المكتب السياسي لحماس

غزة- إخوان أون لاين:



أكدت حركة المقاومة الإسلامية حماس أن جميع الجهود التي بُذِلَت في القاهرة اصطدمت بالتعنُّت الصهيوني، والذي يريد فرض شروطه بالكامل على الشعب الفلسطيني ومواصلة الحصار عليه في مقابل التهدئة.

Asww.

وأوضح محمد نصر عضو المكتب السياسي للحركة أن الجهود التي تُبذَل في القاهرة تصطدم بالتعنُّت الصهيوني ومحاولة الكيان فرض شروطه على صعيد وقف النار، لافتًا إلى أنَّه من غير المنطقي أن تُغلَق غزَّة أمام الشعب الفلسطيني ثمَّ يُمنع من أن يتدبَّر أمرَه.



وأكد أن حماس تبذل الجهود لأنها تَصغَى إلى نبض الشعب الفلسطيني وتتحرَّك خلف مصالحه الوطنية، وتسعى لإنجاز تهدئة تخفف من معاناته التي نجمت عن العدوان الغاشم عليها في المعركة الأخيرة على قطاع غزة، ولكن هذه التهدئة يجب أن تنجح في رفع الحصار وفتح المعابر أمام الشعب الفلسطيني.



وأشار نصر إلى أن المشكلة الحقيقة في أن الاحتلال يحاول فرض شروطه على الشعب الفلسطيني؛ فهو يطلب من "حماس" الالتزام بمنع حفر الأنفاق و"تهريب" السلاح أو ما يحب أن يسميه الاحتلال بالتجارة غير المشروعة.



وتساءل نصر: هل المطلوب عندما يحرم سطح الأرض على الشعب الفلسطيني أن تمنعه من استخدام باطن الأرض؟ هل المطلوب أن يتحوَّل قطاع غزة إلى مقبرة جماعية للشعب الفلسطيني؟!




د. موسى أبو مرزوق

واستبعد الدكتور موسى أبو مرزوق نائب رئيس المكتب السياسي لحركة حماس أن يتم التوصل اليوم الخميس لاتفاق تهدئة، موضحًا أنه لا يوجد ضمانات كافية لرفع الحصار، علاوةً على أن هناك تعنُّتًا صهيونيًّا في قضايا جوهرية تتعلق بفتح المعابر.



وعلى الصعيد الميداني اغتالت قوات صهيونية خاصة تابعة لجيش الاحتلال الصهيوني فجر اليوم الخميس قائد "سرايا القدس" الجناح العسكري لحركة الجهاد الإسلامي في قباطية شمال الضفة الغربية المحتلة.



وأكدت مصادر محلية أن وحداتٍ صهيونيةً خاصةً معززةً بقوات كبيرة من قوات الاحتلال اغتالت علاء الدين عصام أبو الرب (23 عامًا) قائد سرايا القدس في جنوب جنين بعد محاصرة منزله في قباطية.



وذكرت المصادر أن قوات الاحتلال استهدفت الشهيد بقذيفة "آر بي جي"، ومن ثم أطلقت نحوه طلقاتٍ كثيفةً من الأعيرة النارية قبل أن تقتحم المنزل وتدمره.



وقامت قوات الاحتلال باحتجاز عائلة الشهيد علاء أبو الرب بالعراء؛ بعد أن قامت بتصفيته واحتجزت جثمانه داخل المنزل بعد أن قامت بتفتيشه وتحطيم محتوياته، وسلمت جثمانه إلى الهلال الأحمر الفلسطيني بعد ساعة من عملية الاغتيال.



وأكدت المصادر أن الأجهزة الأمنية التابعة لمحمود عباس اختفت من الشوارع بشكل كامل وأتاحت المجال لقوات الاحتلال لاغتيال القائد أبو الرب؛ الذي سبق أن تعرَّض للملاحقة والاحتجاز عدة مرات من قبل مخابرات ووقائي عباس.



يأتي ذلك بعد أن شنَّت طائرات الاحتلال في وقت متأخر من مساء أمس غارةً على بلدة جباليا شمال قطاع غزة، دون أن تخلِّف إصاباتٍ في الأرواح.



وقالت مصادر فلسطينية وشهود عيان: إن طائرات الاحتلال أطلقت أيضًا صاروخًا واحدًا على الأقل تجاه مجموعة من المواطنين قرب مقر ما كان يُعرف بالإدارة المدنية سابقًا شرق بلدة جباليا.

Seranganjilid2


Sejumlah tank Israel di perbatasan Jalur Gaza
Gaza –ikhwanonline.com:

Koresponden channel sepuluh milik Zionist Zvisfi Ihzkili mengingatkan bahwa Mesir telah memberikan peringatan kepada HAMAS yang menolak adanya gencatan senjata hingga hari Jumat depan.

Masih menurut koresponden tersebut, bahwa Mesir telah menyampaikan pesan kepada HAMAS, bahwa HAMAS tidak akan dapat terus menerus menolak gencatan senjata, yang akhirnya akan mengarah pada tindakan Zionis berupa operasi militer secara besar-besaran di Jalur Gaza.

Sementara itu, DR. Ashraf Abdul Ghaffar, Asisten Sekretaris persatuan Dokter-dokter di Mesir dan ketua Komisi bantuan dan cepat tanggap pada persatuan dokter tersebut telah menemukan fakta, bahwa pihak berwenang (pemerintah) Mesir memberitahukan kepada para delegasi dari tim medis, bantuan kemanusiaan dan diplomasi, yang telah melintasi dan berada di perbatasan Rafah dan di persimpangan Jalur Gaza untuk segera meninggalkan Jalur Gaza sebelum hari Kamis, 5 Februari.

Dalam pernyataannya kepada ikhwanonline.com Abdul Ghaffar berkata: Bahwa para pejabat Mesir memberitahu kepada para delegasi dari tim dokter dan diplomasi untuk segera meninggalkan Jalur Gaza sebelum tanggal yang disebutkan di atas, dan bagi siapa yang melanggar akan menanggung sendiri konsekuensinya.

Senin, 02 Februari 2009

MesirDibantuAS

Asww
Mesir Pasang Kamera dan Alat Sensor di Perbatasan Rafah
Mesir memasang sejumlah kamera dan alat penyensor gerak di sepanjang perbatasannya dengan Jalur Gaza. Sumber-sumber kemanan di Mesir mengatakan, alat-alat tersebut dipasang untuk mencegah penyelundupan senjata dari Mesir ke wilayah Palestina.

"Alarm dan kamera-kamera pemantau dipasang sejak pekan kemarin di perbatasan yang panjangnya sekitar 14 kilometer untuk mendeteksi aktivitas di terowongan-terowongan bawah tanah," kata seorang pejabat keamanan Mesir.

Pemasangan alat pemantau itu dilakukan Mesir dengan melibatkan para pakar teknologi dari negara AS, Prancis dan Jerman. "Kabel-kabel yang digunakan untuk mendeteksi terowongan dipasang di sepanjang perbatasan Mesir dan Gaza mulai dari selatan Rafah sampai pesisir pantai Mediterania," kata pejabat Mesir lainnya.

Pemasangan alat pemantau itu berkaitan tuduhan Israel bahwa telah terjadi penyelundupan senjata dari wilayah Mesir ke wilayah Palestina, menyusul agresi brutal pasukan Zionis Israel ke Jalur Gaza. Israel mendesak negara-negara sekutunya untuk mencegah dan menghentikan penyelundupan senjata itu.

Atas permintaan Israel, AS berkomitmen untuk memberikan dana bantuan senilai 32 juta dollar guna membeli alat deteksi dan menyediakan teknisi untuk memberikan bantuan teknis pemasangan alat tersebut. Sedangkan negara Prancis mengutus kapal frigatnya untuk melakukan patroli di sepanjang perairan Gaza guna membantu Israel mencegah penyelundupan senjata yang dituduhkannya pada Palestina.

Sementara bagi warga Palestina, terutama di wilayah Gaza, terpaksa membangun terowongan yang tembus ke Mesir untuk mendapatkan makanan, bahan bakar dan kebutuhan hidup lainnya yang tidak bisa mereka dapatkan setelah Israel memblokade Gaza selama satu tahun lebih. (ln/aby)

BahayaTerowonanDkatMasjidAqsha


Asww.
Ulama Palestina Ingatkan Bahaya Terowongan Israel Sekitar Masjid Al-Aqsa
Gaza – Infopalestina: Aosiasi ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam bahwa pekerjaan Israel menggali tanah di bawah Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerukan agar segera melakukan tindakan menyelamatkan dan membela masjid suci Al-Aqsha.

Asosiasi mengatakan dalam siaran pers yang salinannya diterima oleh Infopalestina pada Minggu kemarin (2/1) bahwa pihaknya melihat tindakan Israel terus menggali di sekitar masjid Al-Aqsha sebagai tindakan sangat berbahaya. Tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap pondasi Masjid Al-Aqsa. Sebab pagi ini sudah roboh sebagian sisinya di sekolah milik UNRWA di wilayah yang berdekatan dengan pintu Mughrabi. Insiden itu sendiri telah mengakibatkan 17 pelajar dari sekolah mengalami luka-luka sebagai akibat dari penggalian yang sedang berlangsung dalam membuat terowongan di bawah sekolah dan sampai ke tembok Barraq atau tembok ratapan Israel.

Mereka menegaskan penggalian itu mengindikasikan bahwa rencana jahat Israel sudah sangat berbahaya. Tidak mungkin didiamkan. Karenanya, masjid suci Masjid Al-Aqsa itu harus segera diselamatkan.

Asosiasi Ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan kewajiban mereka terhadap situs-situs suci Islam, khususnya Al-Aqsa mesjid. Asosiasi Ulama Palestina mengatakan, "Tidak ada kebaikan bagi umat terhadap tempat Isra Nabi Muhammad jika rencana jahat Israel meyahudikan kota Al-Quds berhasil diwujudkan. Karena tanda-tanda Islam akan hilang dengan dilakukan penggalian terowongan-terowongan. Apalagi ditambah penyitaan kartu identitas penduduk Palestina di kota Yerusalem dan memisahkan kota dengan dinding pemisah serta berbagai praktek brutal penjajah Islam.

Asosiasi Ulama mendesak ulama Islam di timur dan barat agar segera memainkan peran sebagaimananya yang harapkan, mereka harus meminta ampun kepada Allah dan menunaikan amanat mereka dengan cara menjelaskan kedudukan masjid Al-Aqsha dalam Islam dan kewajiban Muslim terhadapnya. (bn-bsyr)

Minggu, 01 Februari 2009

ZIONISTREKRUTWARGAMESIR

Asww

Upaya Zionis Merekrut Warga Mesir Untuk Melawan Bangsa Palestina
Akhbar Ikhwan

Lobi Zionis membuat terowongan untuk melakukan berbagai tekanan atas Mesir
Washingthon-Amerika-ikhwanonline.com:

Dalam upaya merekrut pendukung perang Zionist di Jalur Gaza dan bangsa Palestina, Mesir menghadapi kampanye kelompok militan Yahudi America dan Friends of the Zionist entity, yang di dalamnya mereka meminta untuk memotong sebagian bantuan militer ke Mesir, agar mereka maut melakukan patroli militer di perbatasan di Jalur Gaza dan Mesir, karena jika tidak demikian, makaWashington akan memblokir bantuan ke Mesir dengan dalih bahwa Mesir tidak melakukan ragam usaha untuk menutup terowongan yang diberi nama “Israel” untuk digunakan penyelundupan dan bantuan perlengkapan dan senjata untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Surat kabar “Investor Bisnis Daily “, yang dikeluarkan di Washington DC, menyebutkan bahwa “Enam dari pejabat militer dan insinyur baru-baru ini melakukan tour ke Mesir dan perbatasan jalur Gaza.”

Surat kabar tersebut menuduh bahwa Gerakan Perlawanan Islam Hamas, kembali melakukan operasi pengeboran dan pembuatan terowongan, dan juga meminta dihentikannya dana bantuan ke Negara Mesir, dan berkata: “Berhenti memberikan dana untuk Mesir jika tidak bisa menutup terowongan.”

Menurut penulis Yahudi Jonathan Snezr, yang telah menulis artikel seri perlawanan Mesir, dia mengatakan dalam artikelnya pada tanggal 28 Januari yang lalu: “Ada atau tidak adanya bantuan, maka Mesir harus aktif mengidentifikasi dan menghancurkan terowongan ini, dan jika tidak dilakukan maka Washington menghentikan bantuannya sebesar 1,7 miliar dolar. “

Penulis tersebut, yang bekerja di Treasury Department (departemen keuangan) sebagai pengamat dan pengawas sumber dana pembiyaan apa terhadap terorisme dan sesuai dengan permintaan Kongres untuk mempelajari permemintaan bantuan militer ke Mesir, dan memberikan persyaratan agar Mesir menggunakan bagian dari bantuan tersebut “usaha yang lebih baik lagi, sehingga termotivasi untuk melakukan patroli di perbatasan Gaza.”

Adapun terkait dengan siaran berita independen “Amerika ini Arabic” memantau berdirinya lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi Yahudi dan Zionist yang memiliki loyalitas atau pro-Zionist dengan cara mendistribusi kan artikel yang dipublikasikan secara luas di Amerika Serikat.